Walikota Surabaya akan merevitalisasi pasar tradisional yang ada di Surabaya. Tri Risma Harini selaku wali kota Surabaya ingin segera merevitalisasi semua pasar tradisional yang ada di Surabaya sebelum turun jabatan. Ini dimaksudkan untuk mendongkrak peningkatan ekonomi pedagang pasar tradisional di tengah kepungan pasar modern.
Pasar tradisional di Surabaya saat ini terlihat Kotor dan terkesan tak tertata. Itulah saat kita melihat kondisi sejumlah pasar tradisional yang ada di Surabaya. Sampah berserakan di mana – mana sehingga bisa menumbuhkan kesan dagangan tak bersih dan pembeli enggan datang ke pasar tradisional.
Kondisi itulah yang mungkin menjadikan pasar tradisional mungkin tak diminati. Padahal jika bicara harga pasar tradisional mungkin bisa lebih murah dari pasar modern atau mall – mall yang sudah berdiri di kota besar seperti Surabaya.
Dari kondisi inilah wali kota Surabaya berencana akan melakukan revitalisasi sejumlah pasar tradisional di Surabaya. Sedikitnya 80 pasar yang akan direvitalisasi. Mulai dari tata ruang, penataan pedagang, hingga kebersihannya. Wali kota Surabaya Tri Rismaharini menginginkan segera melakukan perbaikan untuk pasar. Karena saat akan turun jabatan Bu Risma ingin semua pasar bagus. Oleh karena itu PD Pasar dikejar oleh Bu Risma untuk penghitungan anggaran revitalisasi. Untuk segera membenahi pasar – pasar tradisional yang masih kotor dan kumuh. Termasuk lurah – lurah diminta untuk melaporkan pasar – pasar yang ada di daerah mereka. Karena itu bu Risma berharap secepatnya membuat perencanaan dan anggaran revitalisasi.
Upaya pembenahan pasar tradisional yang akan dilakukan Pemkot Surabaya terinspirasi oleh pasar tradisional yang ada di bali. Yaitu pasar Sindu di kawasan Sanur Denpasar bali. Pasar ini lah yang akan di jadikan refrensi oleh Bu risma. Kondisi pasar ini nampak tertata rapi. Dan yang penting pembeli nyaman untuk berbelanja.

Salah satu pengunjung pasar Sindu di Sanur mengatakan, suasananya bersih dan rapi, serta pedagang ramah – ramah. Setiap hari warga lokal dan asing berbelanja dengan mendapatkan harga yang sama. “Bersih dan tidak becek kondisi pasarnya. Bagus pokoknya”. Tutur pembeli pasar Sindu Denpasar Bali.
Sejak dilakukakn revitalisasi, Pemkot Bali pada tahun 2009 pasar Sindu ini terus ramai dikunjungi pembeli .Dan hasilnya penghasilan pedagan terus mengalami peningkatan. Kata seorang pedagang “sebelum direvitalisasi pembeli tidak mau masuk. Mereka memilih diluar dan belanja diluar”. Ujar pedagang.
Saat ini pasar sudah bersih. Tidak becek dan tatanan pasar di blok – blok sesuai kebutuhan. Contohnya untuk sayuran terdapat blok sendri dan untuk ikan dan buah – buahan juga tersedia blok sendiri. Dan tersedianya WiFi juga membuat pasar ini lebih modern.
Dengan adanya pasar tradisional Sindu yang ada di Sanur Denpasar Bali ini, tidak ada alasan bahwa pasar tradisional terkesan tidak tertata rapi dan bersih. Jika pasar tradisional bisa di tata rapi,bersih dan terintegrasi dengan peralatan modern maka pasar tradisional bisa bersaing dengan pasar – pasar modern yang menjamur saat ini. Apalagi di kota – kota besar.
Pasar tradisional harus ditingkatkan kualitasnya. Yang terpenting tetap terjaga kebersihannya, kerapihannya dan terjaga harganya untuk dapat dijangkau masyarakat menengah ke bawah. PASAREXTRA