Sejarah Pabrik HM Sampoerna Dan Pendapatannya Hingga Saat Ini

Yuk, di share :
5
(2)

Sejarah Pabrik HM Sampoerna dan pendapatannya hingga saat ini masih saja menjadi sebuah perbincangan publik. Bagaimana tidak, pabrik yang sejak 15 Agustus 1990 HM Sampoerna menjajakan kakinya di lantai bursa Efek dengan kode saham HMSP. Dan sudah mencatatkan profitnya sebesar 340 miliar rupiah dari publik setelah menawarkan IPO perdananya.

Sejarah pabrik HM Sampoerna dan pendapatannya hingga saat ini.

HM Sampoerna dididrakan oleh seorang imigran asal Cina Liem Seeng Tee pada tahun 1930. Namun sebelumnya Liem sudah memulai bisnis rokoknya pada tahun 1913 dengan merek Dji Sam Soe. HM Sampoerna di bawah naungan keluarga Sampoerna berhasil menjadi perusahaan rokok raksasa di Nusantara. Merek – merek rokok milik HM Sampoerna berhasil menjadi penguasa pasar. Bersanding dengan 2 perusahaan rokok besar lainnya yaitu Gudang Garam dan PT. Djarum.

Karena sangat sukses dan terkenal bisnis rokok HM Sampoerna terdengar sampai Amerika Serikat. Hingga mengundang perusahaan rokok raksasa Intenasional Philip Morris. Tidak banyak pertimbangan akhirnya Philip Morris benar – benar mengakuisisi perusahaan HM Sampoerna pada tahun 2005. Senilai 2,5 Miliar US dollar atau setara 48 trilliun rupiah dengan kurs waktu itu sekitar 9.800 an rupiah per dollar Amerika.

Terkonsolidasinya bisnis rokok HM Sampoerna dibawah bendera perusahaan rokok eksis Dunia Philip Morris membuat perusahaan rokok HM Sampoerna merajai industri rokok tanah air lebih dari 15 tahun terakhir. Pangsa pasar HM Sampoerna dalam kurun waktu sejak diakuisis oleh Philip Morris mencapai 33 %. Beda jauh dengan pesaingnya yaitu Gudang Garam dengan menempati urutan ke 2 yaitu 23 %. Dan sisanya di kuasai oleh perusahaan rokok lainnya. Yang terbagi – bagi dari beberapa perusahaan.

Volume penjualan rokok HM Sampoerna juga sudah mencapai 100 milliar batang rokok per tahun. Dengan peningkatan laba di setiap tahunnya. Pada tahun 2018 pendapatan rokok HM Sampoerna mencapai 106 triliun rupiah. Dengan laba bersih sekitar 13,5 Triliun rupiah.

Seiring cemerlangnya kerja operasional serta keuangan nilai perusahaan HM Sampoerna di Bursa Efek juga terus meningkat. Setelah di beli oleh Philip Morris seharga 43 triliun rupiah pada tahun 2005 kapitalisasi perusahaan HM Sampoerna sejak Agustus 2019 sudah mencapai lebih dari 330 triliun rupiah.

Dan di tahun 2022, HM Sampoerna berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar 83, 4 triliun rupiah naik sebesar 15 % dari tahun sebelumnya.

Sejalan perkembangan waktu tantangan industri rokok semakin kuat. Seperti cukai rokok. Aturan larangan merokok di tempat umum. Dan isu kesehatan. Namun perusahaan HM Sampoerna tetap terus mengupayakan perkembangan perusahaanya hingga di titik tertinggi.

5 / 5. 2