Menjelang Ramadhan Sejumlah Masyarakat di Bantul Boyolali dan Juga Klaten Menggelar Tradisi Padusan
|

Menjelang Ramadhan Sejumlah Masyarakat di Bantul Boyolali dan Juga Klaten Menggelar Tradisi Padusan

Yuk, di share :
0
(0)

Menjelang Ramadhan sejumlah masyarakat di Bantul Boyolali dan juga Klaten menggelar tradisi padusan atau membersihkan diri di sumber mata air. Nah hal ini pemirsa dilakukan guna menyucikan diri serta membersihkan jiwa raga dalam menyambut datangnya bulan suci. Rratusan warga Yogyakarta dan sekitarnya melaksanakan tradisi padusan di pantai Parangtritis Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menjelang Ramadhan Sejumlah Masyarakat di Bantul Boyolali dan Juga Klaten Menggelar Tradisi Padusan

Kedatangan warga yang hendak padusan sudah terlihat sejak jam 5 pagi.

Sebagian besar pengunjung datang bersama keluarganya. Banyak juga yang membawa anak-anak banyak permainan dan hiburan. Ada arena kolam renang, motor ATV. Ada kuda-kuda yang bisa disewa untuk melihat pemandangan pantai Parangtritis. Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan tim SAR Pantai Parangtritis bersama personil menerjunkan sekitar 60 orang anggotanya untuk berjaga di sepanjang Pantai Depok. Hingga ujung timur pantai Parangtritis. Sementara itu di Boyolali Jawa Tengah Selasa siang ratusan umat muslim melakukan tired dan tradisi siraman dalam rangka padusan menyambut Ramadhan.

Para peserta berjalan kaki naik delman dan kereta kuda menuju Komplek pemandian tirtomulyo. Penting diketahui, padusan dilakukan di Umbul Ngabean, karena tempat tersebut merupakan petilasan Pakubuwono ke-10 yang sering digunakan untuk siraman. Lalu kami bersama-sama turun ke Umbul untuk melakukan proses siraman.

Sama dengan Jogja dan Boyolali warga di Klaten Jawa Tengah juga menggelar tradisi padusan. Di mata air Umbul Omah di desa Cokro.

BACA JUGA  Penjualan mobil baru di awal tahun 2024 Mengalami Penurunanx

Tradisi padusan ini digelar setiap tahun menjelang Ramadan.

Diawali mengambil air dari jumlah mata air di wilayah Klaten, dan disimpan di dalam 21 Kendi kemudian air tersebut disatukan. Penyatuan air dilakukan oleh para putri rorongan. Dan dibawa ke Umbul omah. Umbul mata air omah dikenal memiliki Air Yang Jernih ,bersih dan segar. Selain digunakan untuk lokasi wisata airnya juga dimanfaatkan warga Klaten untuk sumber kehidupan
sehari – hari.

red. pasarextra.com

0 / 5. 0