Cara Jitu Produk Anda Laris Manis, Temukan Market Fitnya Dan Nikmati Pertumbuhannya

Terkadang seorang pengusaha tidak mengerti seberapa penting sebuah produk yang di jual mereka menjadi dibutuhkan oleh konsumen. Dikenal saja tidak cukup tetapi juga harus dibutuhkan dan membuat konsumen terikat dengan apa yang dijual. Itulah pentingnya apa yang namanya market fit. Cara jitu produk anda laris manis, temukan market Fitnya dan nikmati pertumbuhannya.

Sebelum tumbuh anda harus menemukan market fit dari produk anda sebelum anda memikirkan perkembangan yang lain termasuk memikirkan peetumbuhannya. Apa sih produk market fit ?. Market fit adalah sebuah momen titik di mana produk anda sudah terbukti diterima oleh pasar dengan sangat baik.

Jadi antara produknanda dengan pasar atau market sudah ketemu fitnessnya, atau sudah klop bisa dikatakan sudah cocok. Ciri – cirinya adalah ketika anda sudah mulai kualahan memenuhi permintaan konsumen. Stick dari anda pun cepat habis dan anda tidak bisa memproduksi produk secepat permintaan customer kepada anda.

Itu berarti bukti bahwa pasar sudah menerima dan membutuhkan produk anda. Masyarakat sudah menjadi konsumen setia anda. Dan produk anda memang dicari. Bagaimana anda menemukan Market fit dari produk anda adalah sebuah survey kecil – kecilan, yang anda berikan kepada pelanggan anda saat ini tanya kepada mereka kalau seandainya saya berhenti memproduksi ini, seberapa besar anda merasa kehilangan. Buat persentasi dan analisis reaksi mereka. Kalau 40% dari responden anda menyebut sangat kehilangan. Konon katanya anda sudah menemukan produk market fit.

Jika produk anda sudah benar – benar menemukan konsumen. Dan menjadi pelanggan setia dari konsumen anda. Baru anda memikirkan pertumbuhannya.

Dalam kenyataanya banyak pengusaha yang buru – buru usahanya tumbuh. Cepat berkembang padahal mereka belum menemukan market fitnya. Bahkan produk mereka pun belum di kenal. Sudah buru – buru mengucurkan modal yang besar. Sambil membuka banyak cabang. Mengeluarkan uang terlalu banyak untuk ajang promosi. Bahkan modal usaha digunakan habis – habisan dalam advertising. Padahal masyarakat masih belum mengenal produk anda.

Jika sekedar tahu, itu masih kurang. Karena tahu saja belum tentu minat. Meningkatkan skalabilitas dan memperluas pemasaran pun hanya seperti buang – buang uang dan waktu. di saat produk anda belum ketemu market Fitnya.

Meningkatkan skalabilitas dan memperluas pemasaran mungkin bisa menjadi sebuah perjudian jika memang produk anda di sukai oleh masyarakat dan mereka sudah benar – benar klop dengan produk anda. Maka anda tidak akan mengalami kegagalan. Tetapi tidak semua orang mengalami keberuntungan seperti itu. Semua butuh proses.

Maka anda harua fokus menemukan produk market Fitnya. Caranya anda harus Oprek produk anda sedemikian rupa hingga market Fitnya bisa tercapai, caranya anda bisa launching produk anda, kemudian anda cek tracktion nya. Anda feedback dari customer anda buat literasi dari produknya, lalu anda launching lagi. Anda ukur laki, anda perbaiki lagi. Anda lakukan terus sampai produk anda dibutuhkan oleh pasar. Sebagai bukti demand dari produk anda tinggi. Anda mulai kuwalahan memenuhi permintaan, dan di sinilah market Fitnya produk anda mulai ketemu.

Rata – rata perusahaan butuh waktu sekitar 2 tahun untuk bisa sampai ketemu produk market fit. Beberapa diantaranya bahkan sampai 5 tahun sampai ketemu produk market Fitnya. Setelah ketemu maka terserah anda anda mulai bertumbuh dari mana. Anda bisa mengembangkan sayap dengan menambah cabang. Atau anda menambah modal untuk membesarkan dan mengandung toko anda. Atau anda bisa merambah produk – produk baru sebelumnya. Karena anda sudah memiliki prestis dalam produk sebelumnya. Maka anda sudah tidak susah payah mencari pangsa pasar. Karena anda sudah menemukan market fit nya dan anda sudah mempunyai pelanggan tetapi. Jadi Mulai dari mana anda dalam berusaha ?. Maka, itulah penentuan bagaimana anda melihat usaha anda tumbuh. Pasarextra.com

Dilansir dari Enterprenuer terkenal yang membahas tentang dunia bisnis, dan kehidupan dr. Indrawan Nugroho